LTE versus WiMax

|











LTE (Long Term Evolution 4G)

Jaringan telekomunikasi generasi keempat (4G) Long Term Evolution komersial pertama di dunia hari ini diluncurkan di Stockholm, Swedia. Jaringan tersebut dibangun oleh Ericsson untuk operator TeliaSonera.

How about LTE versus WiMax?

LTE adalah teknologi komunikasi yang mampu mentransfer data dalam kecepatan tinggi. Untuk pita frekuensi sebesar 2.6 Ghz Kecepatannya mencapai 100 megabit per detik (Mbps) untuk downlink. Dengan latensi yang berkurang, pengguna bisa menikmati video definisi tinggi secara daring, video game daring, dan sebagainya dalam keadaan bergerak

WiMAX
WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 75 Mbps) IEE 802.16e (2.6Ghz), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.

LTE versus Wimax
Bahas Yuk:
Parameter yg dibandingkan adalah Throughput, Coverage Area, Easy to implement (cheap infratructure cost) serta reliable data transmission.

1. Throughput
Okelah kalo begitu... okelah kalo beg beg.... ckckck, diatas kertas throughput LTE lebih unggul dari WiMax, Downlink yang diusung LTE katanya sih mampu melampaui WiMax yakni kisaran 100 Mbps, sementara WiMax kisaran 75 Mbps.
Keduanya menawarkan kemampuan rate transfer data maksimal hingga Gbps pada pita frekuensi kisaran 3.4 Ghz - 3.5 Ghz.

2. Coverage Area
Saya belum ada data akurat tentang coverage area dari LTE 4G, jadi lum bisa komeng banyak, namun jika diliat dari kemampuan downlinknya keduanya sama2 mempunyai range coverage area yg luas.

3. Easy to Implement
WiMax lebih easy to implement dibandingkan dengan infrastruktur generasi sebelumnya dari LTE yakni 3G , karena 3G infratrukturnya lebih kompleks serta butuh banyak node.
Sebenernya sih banyaknya node tergantung dari tingkat kepadatan pemukiman yg pake mobile, kondisi lingkungan terkait mudah atau tidaknya membangun BTS , max downlink, serta regulasi terkait izin pita frekuensi
Informasi terupdate dari antaranews.com, depkominfo sudah membolehkan upgrade pita frekuensi untuk proyek 3G menjadi 3.5G HSDPA pada kisaran 2.1 Ghz yg sebelumnya 1900 Mhz.
Lalu bagaimana dengan WiMax vs LTE?
Data detail teknis terkait kemudahan implementasi di lapangan saya belum taw (onwards), tapi jika diliat dari secara teori sih LTE punya downlink lebih baik dari WiMax. Itu artinya lebih irit node dibandingkan WiMax. Tapi faktanya perkembangan teknologi dari 2G , 3G , hingga generasi 3.5G, infrastrukturnya tetep komplex hanya saja tingkat komplexnya semakin berkurang seiring meningkatnya kemampuan data transfernya.
Infrastruktur LTE sepertinya akan mengadopsi pendahulunya juga, jadi kemungkinan infrastrukturnya tetep lebih komplex dibanding WiMax.

4. Reliable Data Transmission
Dengan Kemampuan Bandwith yang sama2 besar maka range data transfer pun bisa lebih jauh, sehingga kemungkinan lost of data akan berkurang. Keduanya sama2 reliable serta mendukung implementasi IPv6.

Kesimpulan:
Ditinjau dari kemampuan transfer rate data pada downlink LTE lebih unggul dari WiMax. (beda tipis lah seperti valentino rossi dengan casey stoner ^_^ )
Ditinjau dari easy to implement, WiMax lebih unggul
Cost efektif ditinjau dari bandwith lebih unggul LTE dari WiMax,
Cost efektif ditinjau dari infrastruktur lebih unggul WiMax dari LTE.
WiMax is great 3G killer but LTE 4G is great competitor for WiMax

Notes:
Ini barulah awal dari WiMax, seperti halnya 3G yg berkembang jadi LTE 4G, WiMax juga akan mengalami perkembangan teknologi, akan kah kedepannya muncul WiMax the killer of LTE?? kita tunggu saja perkembangannya... oke coy??

Istilah:
Downlink -> link dari satelit ke bawah ( stasiun penerima/ ground station/ receivers)

referensi:
detik.com, antaranews, wikipedia, erricsson.com, google

6 comments:

rachmat said...

u/ kontak twitter saya klik aj MyTwitter, thanks semuanya ^_^

Rizkyzone said...

mantab infonya... nambah pengetahuan

mobilephone clinic said...

nice info sob..

just bookmark said...

nice info

Admin said...

Waduuuhhh...Makin kerasa ketinggalan nih Sob

emperor edutainment said...

wah kapan nih Indonesia bisa ngerasain teknologi 4 G ya?

Infonya sangat berharga.

come to Blog Bisnis

Post a Comment

leave comment here, thanks for visiting
[Friends Link] [Facebook] [Twitter]